Sabtu, 08 Mei 2010

Teori Portofolio dan Analisis Investasi

Tinjauan Mata Kuliah
Mata kuliah Teori Portofolio dan Analisis Investasi merupakan salah satu mata kuliah lanjutan yang memberikan syarat bagi yang menempuh untuk menempuh lebih dahulu mata kuliah Manajemen Keuangan di Program Studi Akuntansi. BMP Teori Portofolio dan Analisis Investasi bertujuan memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang bagaimana seseorang berinvestasi pada aset finansial dengan menggunakan beberapa metode dan konsep.

Dalam menentukan apakah seseorang atau organisasi menginvestasikan dananya dalam aset finansial, maka ia harus terlebih dahulu mengetahui berapa return yang didapat dari investasi tersebut dan berapakah risiko yang ditimbulkan oleh investasi tersebut. Di samping itu dijelaskan pula bagaimana menghitung nilai dari saham dan obligasi dengan berbagai metode dan konsep.

Perkembangan dunia investasi tidak saja ditunjukkan oleh semakin meningkatnya jumlah yang diinvestasikan ataupun oleh semakin banyaknya jumlah investor yang berinvestasi, tetapi juga ditunjukkan oleh semakin banyaknya alternatif-alternatif instrumen investasi yang bisa dijadikan pilihan investor dalam berinvestasi. Selain berinvestasi dengan cara memiliki secara langsung sekuritas yang diperdagangkan di pasar, investor juga dapat berinvestasi dengan cara membeli derivasi/turunan dari sekuritas tersebut. Sekuritas derivatif adalah sekuritas yang mempunyai hak kepada pemegang sekuritas untuk membeli suatu sekuritas dengan harga tertentu pada waktu tertentu. Beberapa sekuritas yang termasuk dalam sekuritas derivatif dapat memberikan suatu hak (artinya dapat dilakukan, dapat pula tidak) atau dapat pula dalam bentuk keharusan (artinya, harus dilakukan apapun yang terjadi). Sekuritas yang memberikan hak adalah (1) opti (option), (2) bukti (right), (3) waran (warrant) dan (4) obligasi konversi (convertible bonds). Sedangkan yang memberikan keharusan di antaranya adalah futures.

Dalam mata kuliah ini akan dibahas kerangka konsep dasar manajemen investasi, pengertian pasar, instrumen yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangan, teori risiko dan return. Setelah mempelajari mata kuliah Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Anda diharapkan mampu mengelola dana yang dimiliki perusahaan ke dalam bentuk investasi surat-surat berharga.

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai serta bobot 3 SKS, mata kuliah Teori Portofolio dan Analisis Investasi terdiri dari 9 modul yang pengorganisasiannya sebagai berikut.

  1. Pengertian dan Instrumen Pasar Modal. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu menjelaskan tentang pasar modal dan instrumennya.
  2. Return yang Diharapkan dan Risiko Portofolio Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda dapat menjelaskan besarnya return dan risiko yang diharapkan dalam suatu investasi yang rasional.
  3. Model-model Keseimbangan. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu menentukan portofolio yang optimal dengan menggunakan model Capital Aset Pricing Model dan model Arbitrage Pricing Theory.
  4. Penilaian Saham. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu menghitung nilai saham baik secara fundamental maupun secara teknikal.
  5. Obligasi. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu menghitung nilai obligasi.
  6. Penilaian Obligasi. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu menentukan harga obligasi dengan berbagai tingkat bunga dengan menggunakan berbagai strategi investasi obligasi.
  7. Sekuritas Derivatif. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu menentukan harga opsi..
  8. Sekuritas Derivatif Lanjutan. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu menghitung berapa besarnya bukti (right), waran (warrant) dan obligasi konversi (convertible bonds).
  9. Futures. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu menjelaskan mengenai indeks futures dan penggunaan indeks tersebut untuk manajer investasi.

Agar lebih memudahkan dalam memahami mata kuliah ini, berikut disampaikan desain instruksional yang menggambarkan tujuan instruksional dari tiap topik bahasan dan kompetensi-kompetensi pendukung yang harus Anda kuasai untuk mencapai kompetensi utama mata kuliah ini.

Dengan mempelajari setiap modul dengan cermat sesuai petunjuk yang ada serta mengerjakan semua latihan dan tes yang diberikan secara sungguh-sungguh, Anda akan berhasil dalam menguasai tujuan yang telah ditetapkan.


MODUL 1
PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL

Kegiatan Belajar 1
Pasar Modal

Rangkuman

Perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya dapat memperoleh dananya melalui dua cara, yaitu diperoleh dari intern perusahaan dan dari ekstern perusahaan. Kebutuhan dana yang diperoleh dari intern perusahaan berasal dari dana yang dihasilkan oleh usaha perusahaan , misalnya :sebagian laba ditahan dan penyusutan, sedangkan kebutuhan dana yang diperoleh dari ekstern adalah dana yang diperoleh bukan dari usaha perusahaan, misalnya dengan meminjam di bank atau lembaga keuangan lain atau dapat juga menjual saham di pasar modal. Pasar modal dari fungsi dan ruang lingkupnya dapat dibedakan dalam beberapa jenis, yaitu; pasar sekunder, pasar perdana, pasar lelang dan pasar negosiasi.

Pelaku pasar modal terdiri dari lembaga-lembaga yang kegiatannya berhubungan dengan pasar modal. Para pelaku ini dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu :

Pertama, badan yang bertugas mengawasi jalannya pasar modal, di Indonesia tanggung jawab ini dipegang oleh Bapepam. Kedua, pihak-pihak yang secara langsung terlibat dalam perdagangan sekuritas: emiten, investor, badan pengelola bursa dan perantara/pedagang sekuritas. Ketiga, pihak yang mendukung kepastian, kelancaran, dan ketertiban pasar modal (Kustodian Sentral Efek Indonesia dan Kliring Penjamin Efek Indonesia), Penanggung (Guarantor) dan Wali Amanat (Trustee).

Kegiatan Belajar 2
Instrumen Pasar Modal

Rangkuman

Sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal biasanya disebut instrumen pasar modal. Instrumen pasar modal ini terdiri dari: saham biasa, obligasi dan reksadana. Adapun instrumen derivatif di pasar modal ada dua jenis yaitu opsi dan futures, dari kedua instrumen derivatif tersebut masih ada instrumen pecahan dari keduanya



MODUL 2
RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTOFOLIO

Kegiatan Belajar 1
Investasi

Rangkuman

Dalam dunia usaha, setiap kita melakukan investasi maka investasi tersebut akan selalu mengandung keuntungan atau pengembalian (return) dan risiko. Pengembalian (return) merupakan kompensasi atau imbalan yang diharapkan di masa datang oleh investor atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi yang dilakukan. Pengembalian (return) ini dapat berupa pengembalian yang telah terjadi (actual return) dan pengembalian yang diharapkan (expected return). Sedangkan Risiko merupakan besarnya penyimpangan atas keuntungan yang diharapkan karena adanya investasi terhadap keuntungan faktual. Semakin besar penyimpangannya berarti semakin besar tingkat risikonya. Keputusan apakah investasi akan dilaksanakan atau tidak sangat tergantung dari perbandingan antara return dan risiko.

Tinggi rendahnya sikap investor terhadap risiko bergantung kepada preferensi investor tersebut terhadap risiko. Berdasarkan tingkat preferensi investor terhadap risiko, maka risiko dibedakan menjadi tiga, yaitu: (1) investor yang menyukai risiko atau pencari risiko (risk seeker); (2) investor yang netral terhadap risiko (risk neutral); (3) investor yang tidak menyukai risiko (risk averter)

Selain mempertimbangkan return dalam mengambil keputusan investasi, investor juga perlu mempertimbangkan risiko, ada beberapa jenis risiko yang perlu dipertimbangkan antara lain: (1) risiko suku bunga; (2) risiko pasar; (3) risiko inflasi; (4) risiko bisnis; (5) risiko finansial; (6) risiko likuiditas dan (7) risiko nilai tukar mata uang.

Kegiatan Belajar 2
Risiko dan Pengembalian (Risk and Return)

Rangkuman

Sesuai pengertian risiko, risiko diartikan sebagai penyimpangan dari apa yang diharapkan. Karena yang diharapkan dari investasi adalah return (pengembalian), maka biasanya risiko diukur dari variabilitas dari return-nya.

Dalam kaitan antara return dan risiko maka terdapat hubungan langsung antara harga dan tingkat pengembalian. Harga, P0, untuk setiap aset adalah sama dengan jumlah dari pembayaran kas yang diharapkan akan diterima investor yang didiskontokan pada tingkat pengembalian, r, yang diminta investor.

Investor dapat menginvestasikan dananya kepada investasi riil atau investasi finansial. Investasi finansial biasanya diujudkan dalam pembelian sekuritas. Sekuritas dapat diartikan sebuah dokumen yang mengidentifikasi hak atau klaim atas aset dan setiap aliran kas mendatang yang diperoleh perusahaan. Sedang portofolio merupakan sekumpulan dari sekuritas. Istilah sekuritas mempunyai pengertian yang luas. Tidak saja terbatas pada saham atau obligasi saja, surat pembelian mobil atau sertifikat tanah bisa masuk dalam pengertian sekuritas. Untuk itu dalam perhitungan tingkat pengembalian yang diharapkan dari saham individual dan tingkat pengembalian yang diharapkan dari portofolio akan berbeda hasilnya.



MODUL 3
MODEL-MODEL KESEIMBANGAN

Kegiatan Belajar 1
Capital Asset Pricing Model

Rangkuman

Hubungan antara return dan risiko dapat dikembangkan menjadi suatu model keseimbangan risiko-return. Model keseimbangan yang dapat dikembangkan adalah salah satunya dengan model Capital Asset Pricing Model (CAPM). Model CAPM dapat diformulasikan sebagai berikut.

E(Ri) = = RF + bi [E(RM) - RF].

Kegiatan Belajar 2
Pricing Theory Abritage

Rangkuman

Arbitrage Pricing Theory (APT) mendasarkan diri atas prinsip hukum satu harga, yang menyatakan bahwa sekuritas yang mempunyai karakteristik yang sama, tidak akan bisa dihargai dengan harga yang berbeda. Tidak seperti Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang menggunakan asumsi bahwa portofolio pasar merupakan portofolio yang efisien, APT tidak menggunakan asumsi apapun tentang portofolio pasar. APT hanya mengatakan bahwa tingkat keuntungan suatu saham dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu, yang jumlahnya bisa lebih dari satu.

Sayangnya teori ini tidak menjelaskan faktor-faktor apa yang mempengaruhi pembentukan harga sekuritas. Teknik statistik yang disebut sebagai factor analysis bisa dipergunakan untuk mengidentifikasikan berapa faktor yang terdapat dalam persoalan (dengan menggunakan input matriks koefisien korelasi), tetapi tidak menunjukkan apa faktor-faktor tersebut. Berbagai penelitian tentang aplikasi APT menunjukkan beberapa faktor yang dapat menjelaskan perubahan tingkat keuntungan. Meskipun demikian, beberapa penelitian dan mungkin menemukan faktor yang berbeda.



MODUL 4
PENILAIAN SAHAM

Kegiatan Belajar 1
Penilaian Saham

Rangkuman

Di dalam penentuan harga saham perlu mendasarkan atas estimasi arus kas yang akan diterima oleh pemilik saham tersebut. Arus kas tersebut terdiri dari dividen dan penjualan kembali saham tersebut. Apabila kita tidak mampu untuk menaksir arus kas tersebut dengan tepat, maka kemungkinan analisis kita salah, sehingga oleh karena itu kita akan selalu menanggung risiko. Karena sesungguhnya sangat sulit bagi seorang investor untuk dapat dengan tepat menaksir arus kas perusahaan tersebut.

Karena adanya kesulitan untuk menggunakan arus kas yang di-present value-kan dalam menentukan harga saham, maka muncul beberapa model penyederhanaan, adapun model penyederhanaan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. model diskonto dividen; model pertumbuhan nol;
  2. model pertumbuhan konstan;
  3. model pertumbuhan tidak konstan atau ganda;
  4. model pendekatan PER.

Kegiatan Belajar 2
Pendekatan Penilaian Saham Lainnya

Rangkuman

Di dalam penentuan harga saham perlu mendasarkan atas estimasi arus kas yang akan diterima oleh pemilik saham tersebut. Arus kas tersebut terdiri dari dividen dan penjualan kembali saham tersebut. Apabila kita tidak mampu untuk menaksir arus kas tersebut dengan tepat, maka kemungkinan analisis kita salah, sehingga oleh karena itu kita akan selalu menanggung risiko. Karena sesungguhnya sangat sulit bagi seorang investor untuk dapat dengan tepat menaksir arus kas perusahaan tersebut.

Karena adanya kesulitan untuk menggunakan arus kas yang di- present value-kan dalam menentukan harga saham, maka muncul beberapa model penyederhanaan, adapun model penyederhanaan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. model diskonto dividen; model pertumbuhan nol;
  2. model pertumbuhan konstan;
  3. model pertumbuhan tidak konstan atau ganda;
  4. model pendekatan PER; dan
  5. model pendekatan lainnya.


MODUL 5
OBLIGASI

Kegiatan Belajar 1
Karateristik Obligasi

Rangkuman

Obligasi dapat diterbitkan dengan beraneka ragam sifat atau karakter. Faktor yang terpenting dalam penentuan harga obligasi adalah tingkat bunga. Besarnya bunga atau interes yang diberikan, selain jangka waktu obligasi, akan mempengaruhi tingkat keuntungan (yield) yang diperoleh para investor. Bila tingkat bunga yang berlaku umum meningkat, maka tingkat harga obligasi akan menurun, bila hal-hal lain ceteris paribus (dianggap tidak terjadi perubahan).

Beberapa lembaga mungkin melakukan rating obligasi. Seperti halnya dilakukan oleh Standard & Poor (S & P) dan Moody’s di Amerika Serikat. Lembaga yang melakukan rating obligasi di Indonesia adalah PT. Pemerintah Efek Indonesia (Pefindo).



MODUL 6
PENILAIAN OBLIGASI

Kegiatan Belajar 1
Penilaian Obligasi

Rangkuman

Obligasi adalah surat berharga (biasanya berjangka panjang atau lebih dari satu tahun) yang diterbitkan oleh suatu perusahaan atau pemerintah. Pemilik obligasi akan menerima pembayaran sejumlah uang tertentu yang dibayarkan secara berkala (misalnya setiap tahun atau setiap 6 bulan), hal ini disebut coupon interest payment atau pembayaran bunga kupon.

Untuk obligasi dengan jumlah bunga tetap, jumlah pembayaran bunga adalah tetap dan ditentukan pada saat obligasi diterbitkan. Tingkat bunga kupon pada obligasi adalah jumlah pembayaran bunga kupon dibagi nilai nominal.

Sedangkan untuk obligasi yang bersifat floating atau mengambang, bunga obligasi tidak tetap tetapi berfluktuasi menyesuaikan dengan perubahan suku bunga pasar.

Penilaian obligasi dilakukan dengan pendekatan discounted cash flow mengatakan bahwa nilai obligasi adalah present value dari semua penerimaan akibat membeli obligasi.

Kegiatan Belajar 2
Tingkat Bunga Obligasi

Rangkuman

Obligasi memiliki nilai nominal yang sering disebut sebagai par value. Par value ini merupakan nilai yang akan dibayar oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi pada tanggal yang telah ditentukan di masa yang akan datang.

Seperti telah dijelaskan di modul sebelumnya bahwa obligasi merupakan aset finansial yang mempunyai beban tetap yang berupa biaya bunga bagi perusahaan yang mengeluarkan obligasi. Penerimaan bunga yang dibayarkan setiap tengah tahun akan berbeda apabila bunga dibayarkan setiap tahun.

Harga obligasi juga akan ditentukan oleh nilai intrinsik obligasi tersebut. Seperti telah dijelaskan di sebelumnya bahwa nilai intrinsik obligasi sangat terkait besarnya nilai r, yaitu tingkat keuntungan yang disyaratkan atau yield obligasi.

Hubungan antara yield dan harga obligasi menunjukkan adanya hubungan yang terbalik. Dari keempat keadaan yang menggambarkan hubungan antara yield dan harga obligasi kita dapat menyimpulkan bahwa harga obligasi akan berubah jika ada perubahan pada tingkat bunga pasar dan yield yang disyaratkan oleh investor dengan arah yang berlawanan.

Pengaruh perubahan tingkat bunga pasar terhadap harga obligasi, juga akan terkait dengan maturitas dari obligasi tersebut. Bila terjadi kenaikan (penurunan) tingkat bunga maka harga obligasi yang mempunyai maturitas lebih lama akan mengalami penurunan (kenaikan) harga yang lebih besar dibandingkan dengan obligasi yang mempunyai maturitas yang lebih pendek, ceteris paribus



MODUL 7
SEKURITAS DERIVATIF

Kegiatan Belajar 1
Opsi

Rangkuman

Opsi, sebagaimana instrumen sekuritas yang lain diatur oleh pemerintah melalui lembaga yang berwenang untuk mengaturnya (dalam hal ini oleh BAPEPAM). Untuk di Indonesia, Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) mewakili pemerintah dalam mengawasi perkembangan pasar modal termasuk di dalamnya adalah opsi. Aktivitas opsi di pasar modal ada keterkaitan dengan aktivitas lain di pasar modal. Hal ini investor opsi mempengaruhi keputusan investasi investor. Strategi yang berbeda dapat dikembangkan dalam memperbesar keuntungan atau memperkecil risiko. Oleh karena itu biasanya investor (baik institusional maupun individual) memakai beberapa model untuk mencapai alternatif yang optimal. Biasanya investor di dalam strategi akan mempergunakan model yang dikembangkan oleh Blacks dan scholes. Namun demikian investor harus mengetahui keterbatasan dan kelemahan opsi. Dengan demikian investor akan dapat menentukan waktu yang tepat untuk memanfaatkan opsi dan strategi apa yang paling baik dan tepat agar dapat memperoleh keuntungan.


MODUL 8
SEKURITAS DERIVATIF LANJUTAN

Kegiatan Belajar 1
Bukti (Right), Waran (Warrant), dan Obligasi Konversi (Convertible Bonds)

Rangkuman

Berbagai jenis sekuritas yang diterbitkan di pasar modal dan diperdagangkan di bursa efek dapat dibagi menjadi berbagai kelompok, yaitu (1) saham, (2) sekuritas yang memberikan penghasilan tetap, dan (3) sekuritas yang bersifat derivatif. Pada bab ini dibicarakan konsep valuasi dan analisis sekuritas-sekuritas tersebut, yang meliputi saham, obligasi, sertifikat bukti right, opsi, waran, dan obligasi konversi..

Analisis saham dapat dilakukan dengan menggunakan dividend approach model (berdasarkan pada arus kas) ataupun dengan menggunakan pendekatan kelipatan laba (earnings multiplier). Model mana yang akan digunakan hendaknya dikaitkan dengan karakteristik saham-saham yang dianalisis. Apabila saham yang dianalisis selalu membagikan dividen dengan rasio payout yang sama, pertumbuhan dividennya relatif konstan karena sudah memasuki tahap maturity, penyederhanaan dividend approach model dengan menggunakan constant growth model dapat digunakan. Apabila rasio pembagian dividen diperkirakan akan berubah dari waktu ke waktu, pertumbuhan labanya bervariasi dari tahun ke tahun, model pertumbuhan lain perlu digunakan.

Analisis dapat dilakukan dengan membandingkan nilai intrinsik suatu saham dengan harga pasar saat ini, atau dapat juga dilakukan secara cross sectional. Analisis cross sectional berarti menilai kewajaran harga suatu saham relatif terhadap saham-saham lain yang dipilih dalam analisis. Kedua cara tersebut disebut analisis dengan memperhatikan faktor-faktor fundamental.

Meskipun demikian, terdapat pula analisis dengan mengandalkan pada pengamatan alas perubahan harga di waktu yang lalu. Cara semacam ini disebut analisis teknikal.

Untuk obligasi, faktor yang sangat menentukan adalah tingkat bunga. Kepekaan suatu obligasi terhadap perubahan tingkat bunga ditunjukkan oleh duration obligasi tersebut. Semakin besar duration-nya, semakin peka obligasi tersebut terhadap perubahan suku bunga.

Sertifikat bukti right menunjukkan hak untuk membeli saham dengan harga tertentu. Apabila dana yang diperoleh dari penerbitan right sewaktu dipergunakan hanya memberikan NPV = 0, maka pemodal tidak akan menderita kerugian ataupun memperoleh manfaat dari penerbitan bukti right. Pemodal akan bertambah kemakmurannya kalau dana yang dihimpun dengan right issue dapat digunakan dengan menghasilkan NPV positif.

Teori penentuan harga opsi menjelaskan bagaimana melakukan valuasi opsi. Teori ini juga berguna untuk membahas dan menaksir nilai warrant dan convertible bond. Warrant adalah opsi untuk membeli sejumlah saham biasa dengan harga tertentu. Biasanya warrant dijual bersama-sama obligasi, meskipun mungkin saja kedua instrumen keuangan diperjualbelikan secara terpisah. Convertible bonds merupakan obligasi yang bisa ditukar menjadi saham biasa. pemodal akan mengonversikan CB menjadi saham biasa kalau pada saat jatuh tempo harga saham lebih tinggi dan nilai normal CB.

Dengan memahami teori pembentukan harga opsi, jelaslah bahwa penawaran sekuritas-sekuritas yang berkarakteristik opsi bukanlah dilakukan dengan maksud merugikan pemodal. Memang benar bahwa pembeli opsi akan menanggung risiko yang lebih besar dari pembeli saham biasa. Meskipun demikian, risiko yang tinggi ini berarti bahwa kemungkinan menderita rugi atau memperoleh laba juga besar.



MODUL 9
FUTURES

Kegiatan Belajar 1
Kontrak Futures

Rangkuman

Futures menunjukkan kewajiban untuk melakukan sesuatu, dan bukan hak seperti dalam opsi. Meskipun futures mempunyai risiko yang sangat tinggi, sebenarnya sekuritas tersebut dapat dipergunakan untuk melakukan hedging, yang berarti justru memperkecil risiko. Hanya saja, selain untuk hedging, pemodal juga dapat berspekulasi dengan futures. Karena risiko sangat tinggi, maka spekulasi dengan futures akan mengakibatkan pemodal menanggung risiko yang sangat tinggi.

Penetapan harga kontrak futures dipengaruhi oleh beberapa faktor, untuk itu untuk menghitung harga futures perlu menggunakan asumsi, yaitu dijual pada pasar tunai, tingkat pengembalian pasti, jangka pengantaran pasti dan suku bunga pasti diketahui.

Dalam penentuan harga kontrak futures bisa saja harga futures tersebut dengan strategi apapun tidak mendatangkan laba arbitrase, Oleh karena itu, harga tersebut merupakan harga keseimbangan, karena harga futures di atas maupun di bawah nilai tersebut memungkinkan timbulnya laba arbitrase.

Harga teoritis futures dapat lebih tinggi daripada harga pasar tunai (pada premi) atau lebih rendah dari harga pasar tunai (pada diskonto), tergantung dari (r – y). Suku r – y, yang merupakan selisih antara biaya pendanaan dan hasil atas aktiva, disebut biaya pendanaan bersih. Biaya pendanaan bersih ini umumnya disebut juga biaya penyimpanan (cost of carry). Biaya penyimpanan positif berarti hasil yang diperoleh lebih besar dari biaya pendanaan; sedangkan biaya penyimpanan negatif menunjukkan adanya biaya pendanaan yang lebih besar daripada hasil yang diperoleh.

MANAJEMEN STRATEJIK

MODUL 1
PENGENALAN MANAJEMEN STRATEJIK

Kegiatan Belajar 1: Proses Manajemen Stratejik
Rangkuman

Manajemen stratejik adalah merupakan keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada penetapan kinerja jangka panjang organisasi, yang meliputi analisa lingkungan internal dan eksternal, disertai perumusan visi dan misi serta tujuan organisasi guna menghadapi lingkungan tersebut.

Model proses manajemen stratejik meliputi tiga tahap: 1) Tahap formulasi strategi, yaitu pembuatan pernyataan visi, misi dan tujuan, 2) Tahap implementasi strategi, yaitu proses penterjemahan strategi ke dalam tindakan-tindakan, dan 3) Tahap evaluasi strategi, yaitu proses evaluasi apakah implementasi strategi dapat mencapai tujuan.

Kegiatan Belajar 2: Hierarki Manajemen Stratejik
Rangkuman

Proses manajemen stratejik memiliki dua hierarki yaitu hierarki tujuan dan strategi. Hierarki strategi memiliki tiga komponen yaitu strategi korporasi, strategi bisnis dan strategi fungsional.

Organisasi bisnis dibedakan dalam dua kategori dalam yaitu Strategic Business Unit (SBU), yaitu kelompok organisasi yang menjual satu produk/sedikit produk atau disebut dengan industri tunggal dan Multiple Stretegic Business Unit (Multiple-SBU), yaitu kelompok organisasi yang memiliki banyak produk dalam banyak industri melalui beberapa unit usaha.

Kegiatan Belajar 3: Visi, Misi, dan Tujuan
Rangkuman

Setiap organisasi mempunyai tujuan dan alasan yang unik untuk keberadaannya. Keunikan ini harus dicerminkan dalam visi dan misi. Pernyataan visi yang baik mengungkapkan pelanggan, produk atau jasa, teknologi, pasar, pemikiran untuk bertahan hidup (pertumbuhan dan keuntungan), pemikiran untuk karyawan, pemikiran untuk citra publik/masyarakat, dan konsep perusahaan. Terdapat delapan karakteristik dasar yang berfungsi sebagai kerangka kerja praktis untuk mengevaluasi dan menuliskan pernyataan misi.



MODUL 2
LINGKUNGAN EKSTERNAL

Kegiatan Belajar 1: Analisis Lingkungan Makro
Rangkuman

Analisis lingkungan eksternal merupakan aktivitas memonitor dan mengevaluasi lingkungan eksternal dan internal organisasi kepada orang-orang penting yang ada dalam perusahaan. Lingkungan eksternal dibedakan atas lingkungan makro dan lingkungan industri. Untuk menganalisis lingkungan tersebut menggunakan metode SWOT (Strength and Weaknesses untuk analisa lingkungan internal, Opportunities and Threats untuk analisa lingkungan eksternal).

Lingkungan makro merupakan lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi keputusan-keputusan stratejik perusahaan dalam jangka panjang dan bersifat uncontrollable. Secara umum lingkungan makro dikategorikan menjadi empat, yaitu: 1) ekonomi, 2) teknologi, 3) politik-hukum, dan 4) sosial budaya.

Kegiatan Belajar 2: Analisis Lingkungan Industri
Rangkuman

Analisa industri merupakan analisa terhadap kelompok yang terkait (stake holder) seperti pemasok, pelanggan, pesaing dan pendatang baru. Perusahaan harus melakukan penilaian secara hati-hati terhadap tekanan-tekanan dari pendatang baru, pesaing, pemasok, pelanggan, substitusi maupun kekuatan relatif dari stake holder. Karena semakin besar kekuatan dari tiap-tiap elemen tersebut maka kemampuan perusahaan untuk meningkatkan harga atau laba semakin terbatas.



MODUL 3
LINGKUNGAN INTERNAL

Kegiatan Belajar 1: Analisis Lingkungan Internal
Rangkuman

Dalam proses perumusasn strategi sebuah perusahaan perlu melakukan identifikasi dan evaluasi atas lingkungan bisnis perusahaan. Hasil dari identifikasi dan evaluasi tersebut diharapkan perusahaan dapat mengetahui profil keunggulan strategis perusahaan (strategic- advantage profile) yang dimiliki. Sehingga dengan demikian perusahaan dapat mengantisipasi peluang bisnis dan menyikapi ancaman bisnis yang ada dengan cepat.

Kegiatan Belajar 2: Analisis SWOT
Rangkuman

Analisa SWOT merupakan alat yang membantu menajer menentukan dan mengembangkan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan. Namun yang perlu diperhatikan bahwa tujuan dalam menentukan strategi yang digunakan dari hasil SWOT adalah pada dasarnya menghasilkan strategi alternatif yang layak, bukan untuk memilih atau menetapkan strategi yang terbaik. Sehingga seorang menajer dapat menilai bahwa tidak semua strategi dalam SWOT dipilih untuk dikembangkan.

Kegiatan Belajar 3:
Rangkuman



MODUL 4
STRATEGI KORPORASI

Kegiatan Belajar 1: Strategi Integrasi Vertikal
Rangkuman

Strategi integrasi vertikal (vertical integration strategies) merupakan strategi yang menghendaki perusahaan melakukan penguasaan yang lebih atas distributor, pemasok dan atau para pesaing baik melalui merjer, akuisisi, atau membuat perusahaan sendiri. Strategi integrasi dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1) Integrasi ke depan (Forward Integration) merupakan strategi untuk memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer, 2) Integrasi ke belakang (Backward Integration) merupakan strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok, dan 3) Integrasi horisontal (Horizontal Integration) merupakan strategi untuk mengendalikan para pesaing

Perusahan tertarik melakukan integrasi vertikal didasarkan atas alasan: 1) dapat menciptakan “barrier to entry” bagi pendatang baru, 2) memberikan fasilitas investasi, 3) menjaga kualitas produk, dan 4) memperbaiki penjadualan. Meskipun memiliki manfaat, stategi integrasi vertikal juga memiliki kelemahan, yaitu: 1) kelemahan dalam hal biaya, 2) teknologi, dan 3) adanya permintaan berfluktuasi.

Kegiatan Belajar 2: Strategi Diversifikasi
Rangkuman

Strategi diversifikasi merupakan pendekatan utama strategi pada level koroporasi. Tingkatan (level) strategi diversifikasi dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu: 1) Tingkat diversifikasi rendah (Single business dan Dominant business), 2) Tingkat diversifikasi menengah (Related constrained dan Related linked) dan 3) Tingkat diversifikasi tinggi (Unrelated). Selain itu juga dikenal dengan istilah diversifikasi related (diversifikasi konsentris) dan diversifikasi unrelated (diversifikasi konglomerat dan diversifikasi horisontal).

Perusahaan mengimplementasikan strategi diversifikasi, dilandasi alasan dan motif untuk mempertahankan keunggulan strategis, insentif dan sumber daya, serta motif manajerial. Di samping itu juga didorong oleh lingkungan internal (kinerja yang rendah, ketidakpastian aliran kas mendatang, dan semua pengurangan resiko) dan lingkungan eksternal (peraturan pemerintah, ketentuan pajak, atau aturan-aturan yang baru).

Kegiatan Belajar 3: Merjer dan Akuisisi
Rangkuman

Akuisisi dan merjer memiliki peran yang penting dalam perusahaan. Latar belakang perusahaan melakukan akuisisi adalah untuk meningkatkan kekuatan pasar, mendapatkan “barrier to entry”, meningkatkan kecepatan memasuki pasar, meningkatkan diversifikasi, dan menghindari persaingan yang berlebihan.

Masalah-masalah yang dihadapi untuk mencapai keberhasilan akuisisi antara lain adalah 1) kesulitan integrasi, 2) evaluasi target kurang, 3) hutang luar biasa yang terlalu besar, 4) ketidakmampuan mencapai sinergi, 5) terlalu banyak diversifikasi, dan 6) manajer terlalu berfokus pada akuisisi. Untuk itu maka diperlukan adanya akuisisi yang efektif.



MODUL 5
STRATEGI BISNIS DAN FUNGSI

Kegiatan Belajar 1:
Rangkuman

Untuk dapat mencapai keunggulan bersaing, perusahaan harus melakukan evaluasi lingkungan eksternal, guna mengidentifikasikan peluang, ancaman, dan kemampuan sumber daya internal untuk menentukan kompetensi inti dan strategi yang akan diimplementasi¬kannya, yang disebut dengan strategi level bisnis. Tipe strategi pada level bisnis ini disebut dengan strategi generik, yang tediri dari: 1) Cost Leadership (Keunggulan Biaya), 2) Differentiation (Diferensiasi), 3) Focused Low Cost (Fokus pada Biaya Rendah, dan 4) Focused Differentiation (Fokus pada Diferensiasi).

Kegiatan Belajar 2: Strategi Level Fungsional
Rangkuman

Penjabaran strategi pada level fungsional memegang peranan yang sangat menentukan atas berhasil tidaknya sasaran strategi bisnis yang telah ditetapkan, oleh karenanya diperlukan suatu penjabaran aktivitas yang sedetil mungkin atas strategi bisnis yang telah dicanangkan. Penjabaran tersebut selain memudahkan kontrol dari manajer juga memudahkan bagian pelaksana untuk mengimplementasikan. Pada tingkatan strategi fungsional yang cukup strategis adalah:

1. Fungsi produksi dan operasi yang meliputi

  1. Fasilitas dan peralatan
  2. Sumber bahan baku
  3. Perencanaan dan pengendalian produksi
2. Fungsi pemasaran yang meliputi

  1. Produk
  2. Harga
  3. Distribusi
  4. Promosi
3. Fungsi keuangan yang meliputi

  1. Kebutuhan modal
  2. Alokasi modal
  3. Manajemen dividen dan modal kerja
4. Fungsi Sumber daya manusia yang meliputi

  1. Proses rekrutmen dan orientasi
  2. Pengembangan karir dan pelatihan
  3. Kompensasi
  4. Evaluasi, disiplin dan pengendalian


MODUL 6
PEMILIHAN STRATEGI

Kegiatan Belajar 1: Proses Pemilihan Strategi
Rangkuman

Sarana dan konsep perumusan strategi digambarkan melalui kerangka yang terdiri dari tiga tahap. Sarana-sarana seperti matrik SWOT, SPACE, BCG, dan Multi faktor serta Perencanaan strategi kuantitatif yang merupakan sarana-sarana yang digunakan untuk melakukan pemilihan strategi yang sangat membantu pengambil keputusan.

Kegiatan Belajar 2: Aspek Lain dalam Pemilihan Strategi
Rangkuman

Perilaku individu-individu yang ada dalam organisasi, aspek budaya dan aspek politik dalam pemilihan strategi sangat penting untuk diperhatikan dan di manajemeni. Ketidak selarasan budaya dengan strategi akan berdampak negatif dalam implementasi strategi. Demikian juga halnya dengan politik, politik dalam organisasi kalau tidak dikelola dengan baik akan berdampak pada kinerja organisasi.

Pengaruh dari semakin aktifnya Board of Directors dalam analisa lingkungan dan penyusunan strategi mempunyai dampak positif pada kinerja organisasi.



MODUL 7
IMPLEMENTASI STRATEGI

Kegiatan Belajar 1: Pertumbuhan dan Struktur Organisasi
Rangkuman

Kegiatan Belajar 2: Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Rangkuman

Kepemimpinan strategis berkenaan dengan penentuan arah perusahaan dengan mengembangkan dan mengkomunikasikan visi kedepat serta memotivasi dan inspirasi para anggota organisasi untuk mengarah pada visi tersebut

Terdapat tiga elemen yang melekat pada kepemimpinan, yaitu mengajak dan memandu orang untuk mencapai tujuan, melibatkan kelompok orang yang diarahkan sehingga terdapat interaksi antar personal dan merupakan penggerak yang dapat memberikan arti atau nili yang lebih bagi bawahannya.

Salah satu teori kepemimpinan yang berorientasi pada perubahan adalah kepemimpinan transaksional, dan kepemimpinan transformasio¬nal.

Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi, yang diterima sebagai nilai-nilai yang harus dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru.

Nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota selama mereka berada dalam lingkungan organisasi tersebut, dan dapat dianggap sebagai ciri khas yang membedakan sebuah organisasi dengan organisasi lainnya.



MODUL 8
PENGENDALIAN STRATEGI

Kegiatan Belajar 1: Proses Pengendalian Stratejik
Rangkuman

Aktivitas pengendalian meliputi tiga pandangan, yaitu pengendalian stratejik, pengendalian operasional dan pengendalian mutu. Proses pengendalian stratejik terdiri dari enam tahap (Gambar 8.1). Dua tahap pertama berkenaan dengan penyusunan misi dan tujuan organisasi tahap berikutnya adalah mengukur kinerja untuk dibandingkan dengan standar atau target yang telah disepakati. Tahap 5-6 melakukan tindakan koreksi kala terjadi kesenjangan antara target dan kinerja aktual atas implementasi stratejik yang telah dilakukan oleh perusahaan.

Kegiatan Belajar 2: Pengendalian Operasional dan Kualitas
Rangkuman

Sistem pengendalian operasional merupakan pedoman untuk melakukan evaluasi tujuan-tujuan jangka pendek, umumnya jangka waktu satu bulan hingga satu tahun. Terdapat tiga sistem untuk pengendalian operasional yaitu anggaran (budgets), jadwal (schedule), dan faktor penentu keberhasilan (key success factors).

Pengendalian kulitas mengetengahkan istilah Total Quality Management (TQM) yang menjadi semakin populer pemanfaatannya dalam bisnis, sejak dipopulerkan oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Amerika.

Kegiatan Belajar 3:
Rangkuman



MODUL 9
MANAJEMEN STRATEGI PADA LINGKUP GLOBAL

Kegiatan Belajar 1: Manajemen Strategi pada Lingkungan Global
Rangkuman

Globalisasi terjadi karena pergeseran dunia ekonomi secara terintegrasi dan terjadinya ketergantungan ekonomi dunia. Terdapat dua komponen globalisasi yaitu globalisasi pasar dan globalisasi produksi

Globalisasi berkenaan dengan terjadinya penyatuan di berbagai industri secara global dikenal dengan globalisasi pasar. Globalisasi produksi berkenaan dengan tendensi antara perusahaan-perusahaan memberikan sumber komoditi dan jasa yang berasal dari beberapa lokasi yang berbeda diseluruh dunia.

Perbedaan yang ada pada sektor ekonomi politik, sistem ekonomi dan sistem legal (hukum) secara bersama sama telah mempengaruhi perkembangan ekonomi antar negara.

Perbedaan ini lalu membawa dampak pada implikasi bisnis berupa adanya daya tarik suatu negara sebagai pasar tempat berinvestasi, dengan ukuran manfaat, biaya dan resiko. Isu etika yang berlainan disetiap negara ditinjau dari segi demokratisasi, seperti di Amerika atau totalitarisme seperti Cina.

Kegiatan Belajar 2: Manajemen Stratejik dalam Lingkup Pasar Global
Rangkuman

Kegiatan belajar dua ini membahas tentang, strategi global, memasuki pasar asing, pemasaran global, operasional global, sumber daya manusia global.

Memasuki pasar global perusahaan dihadapkan pada beberapa pilihan strategi seperti Strategi global, strategi internasional, strategi multi domestik dan strategi transnasional. Namun demikian terdapat satu komponen yang harus diperhatikan yaitu aliansi strategi.Aliansi strategi ini menyajikan banyak kemudahan bagi perusahaan yang akan memasuki pasaran global. Namun demikian, harus juga diwaspadai karena terdapat pula faktor-faktor kegagalan yang mewarnai aliansi strategi, seperti keliru memilih partner, struktur aliansi yang tidak jelas, serta penanganan aliansi yang kurang pengalaman

Perusahaan juga di berikan beberapa alternatif cara untuk memasuki pasar asing, seperti ekspor, proyek turnkey, Lisensi, Waralaba, join venture dan kepemilikan sepenuhnya bagi negara tujuan. Bagian akhir kegiatan belajar ini membahas masalah pemasaran global, operasional global dan sumber daya manusia global.